Jumat, April 24, 2020

Mencoba standup Comedy

Project hari ini, mencoba menjawab tantangan standup comedy challenge yang ditawarkan grup standupindo_kemenkeu. 
Yah... Dan begitulah hasilnya... :) 
Next time better aja... 



Sent from Huawei Mate 10
Powered by XL
Love, Learn and Friendship

Selasa, April 07, 2015

Pagi?

Hadiah yang indah di ultah ayah dr ananda sayang, yg saat hari ultah itu ayah sedang mengikuti kegiatan kantor dan harus menginap di luar rumah. Di pagi hari itu, mendapat surel dr Kakak Syifa, rasa nya bangga dan bahagia jadi satu. Terima kasih ananda, semoga ananda kelak menjadi penolong ayah dan ibu dengan akhlaknya yg baik. Semoga keberkahan dan ridho Allah selalu menyertaimu.

Pagi Ayah.
Aku ingin bercerita sedikit.
Aku ingat betul Selasa malam kemarin.
Kau datang mengucap salam dan menyapaku, mencium puncak kepalaku.
Kau juga menanyakan bagaimana ujianku hari itu dengan gurat lelah yang tergambar jelas.
Aku hanya menjawab seadanya.

Setelah itu, kau memasuki kamarmu, mendapati Ibu dan adik-adik yang sudah tidur.
Kau mencuci kaki dan duduk di dekatku yang sedang berusaha belajar.
Kau duduk dengan mata terpejam. "berkas ayah tertinggal," katamu setelah membuka mata. Kau kemudian menjelaskan betapa pentingnya berkas itu.
Setelah itu, kita sama-sama menonton televisi sampai hampir tengah malam.
Setelah itu aku belajar beberapa menit.
Tentu, kau menungguku.
Setelah itu aku pamit untuk tidur. Kau juga, sholat dan kemudian tidur.
Tapi entah, aku tidak tahu apakah Ayah langsung tidur atau masih memikirkan pekerjaanmu.
Perlu kau tahu, aku sempat berpikir.
Andai aku cenayang, yang bisa tahu letak barang berhargamu.
Andai aku bisa menghilangkan sedikit lelahmu, tapi tenagaku tak sebesar itu.
Dan beberapa hari selanjutnya, aku terus berpikir.
Aku tidak pernah melakukan apapun untukmu.
Kau mencurahkan segalanya untukku, untuk kami.
Waktu. Uang. Semuanya.
Kau mengajakku mengelilingi sebagian kecil dari dunia.
Kau menuruti apa yang ku mau.
Kau memberiku apa yang kuinginkan.
Bahkan kau memberiku petunjuk untuk hidup.
Tapi aku? Bahkan aku tidak tahu apakah aku sudah membuatmu bahagia.
Ayah, selamat ulang tahun.
Semoga Ayah berumur panjang, agar Ayah bisa melihatku sukses.
Semoga karir Ayah sukses, aku tidak suka Ayah terlalu memikirkan banyak tentang pekerjaan.
Semoga Allah mengabulkan semua doa Ayah.
Semoga Ayah selalu sehat, agar nanti kita bisa mengelilingi dunia ini lebih banyak.
Semoga kau senang hari ini. Dan semoga, kau selalu bahagia.
Ayah, terima kasih kau telah membuatku merasakan apa itu bahagia. Terima kasih kau telah memberiku banyak cinta.
Mungkin, Ibu memberimu hadiah atau apa.
Mungkin, adik memberimu gambarannya. Maaf aku tidak bisa memberi apa-apa di hari yang spesial ini.
Jika memungkinkan, aku akan memelukmu setelah kau pulang nanti.
Maaf jika aku tidak pandai berkata-kata.
Tapi hanya ini yang kuberi.
Hadiah satu dimensi dari anakmu.


AYAH HAPPY BIRTHDAY YA
Semoga ayah panjang umur, sehat selalu, lancar kerjaannya, lancar rezekinya, cepet naik haji/umroh, i wish all the best for you. Love u♥♡♥ Have fun dad!



Aufa & Rollerblade

Senangnya melihat Adik Aufa belajar main rollerblade yg pertama kali di luar rumah ... :) ... Semangat ya dik, hati-hati supaya ga jatuh ... :D
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Kamis, Februari 17, 2011

Anakku semakin dewasa

Well, sudah hampir setahun lalu jetika ayah isi lagi blog ini.
Sebenernya banyak yang bisa diceritakan tentang anak-anak manis, tapi kesempatan itu tak kunjung tiba.
Misalnya tentang kakak Syifa, yg dapat rank pertama waktu naik kelas 5. Atau kakak mulai berkenalan dengan olah raga seni bela diri yaitu wushu, meski sekarang sudah berhenti. Atau juga kakak yg mulai mengeluh capek ikut les kumon, tapi tetep aja sanpe sekarang dijalani.
Abang Faiz juga gitu, sudah banyak yg bisa diceritakan. Seperti sudah tidak minum pake dot, meski gantinya masih mirip, yaitu gelas dengan ujung yg runcing pake karet. Hehe, ya mirip dot juga. Tapi ga apa, drpd abang Faiz nggak minum susu. Terus tentang abang yang seneng banget waktu dibeliin mainan mobil mobilan hotwheels yg bisa berubah warna. Jadinya, freezer di kulkas mesti disisain tempat sedikit buat parkir itu mobil. Nilai report sekolah abang juga baik, juga sudah mengenal huruf. Tapi keinginan mainnya itu lho, nggak bisa dibendung. Hehehe wajar sih, asal abang bisa membawa diri, jadi anak yang sopan, baik sama teman dan hormat sama orang yang lebih tua, ayah sih akan ngijinin abang main keluar.
Nah kalo untuk adik Aufa, saat ayah menulis ini umurnya sudah hampir setahun. Ini yg waktu kecilnya paling montok dari yang lain. Mungkin yang ayah bisa cerita adalah tentang kesukaan adik Aufa sama lagunya Lenka, nggak mau dititah untuk belajar jalan (maunya belajar sendiri), posisi tidur an sambil gelendot yg disukai, hingga yg sekarang maunya belajar bicara cuma spontan, kata pertama yang didengar dr orang lain diulang, tapi kalau dibimbing untuj ngulang lagi, nggak mau.
Hehehe ... Itulah kejadian hampir setahun ini, 2010 - 2011. Ayah sih inginnya, menceritakan semua kegiatan anak-anak manis yang lucu. Agar bisa menjadi kenangan yang bisa diingat kelak.


Terkirim dari E71

Sabtu, Mei 08, 2010

Kasih Sayang Anak-anak MaNis

Base on story @ Sunday, may 2nd, 2010

Ceritanya terjadi pada saat ayah mengajak bang Faiz untuk mengantar Uti mama ke stasiun gambir. Perihal kepulangan Uti ke Semarang pun ada cerita tersendiri, yaitu bang Faiz pengennya Uti tidak usah pulang. Bahkan abang juga bilang kalo uti lebih baik di rumah saja (jakarta) selamanya, ga usah ke semarang lagi. Namun karena Uti masih banyak kegiatan di Semarang, akhirnya tetap Uti harus pulang ke Semarang. Jadilah, hari itu, minggu sore uti diantar ke stasiun untuk naik kereta argo sindoro yang jadwal berangkat dari gambir pukul 16.45 wib menuju semarang.
Ketika sampai di stasiun, setelah nunggu uti sholat, lalu naik ke peron dan menunggu kereta tiba. Begitu kereta tiba, mengantar uti ke tempat duduk dan berpamitan. Lalu ayah dan bang Faiz turun lagi utk sholat ashar. Selesai sholat terdengar pemberitahuan bahwa kereta yang membawa uti pulang sudah jalan. Maka ayah dan abang faiz keluar dari stasiun.
Dari sinilah cerita dimulai (lho ... Bukannya dr td udah cerita ya ... Hehehe). Ketika keluar ayah menawarkan untuk beli minum, karena memang sudah haus. Abang Faiz memilih untuk membeli MILO kaleng. Setelah membayar, lalu kita masuk ke mobil dan jalan pulang. Dalam perjalanan nggak ada yang luar biasa kecuali ayah memutuskan untuk lewat tol kebon jeruk rute pulangnya. Nah, ditengah perjalanan ini yang membuat ayah bangga adalah ketika abang Faiz setelah minum MILO bilang,"Ayah, faiz sudah minumnya, nanti ini buat kakak,". Ayah sangat senang mendengarnya, karena Abang Faiz sudah bisa menunjukkan perhatian dan sayangnya ke kakak Syifa dengan perbuatan. Padahal MILO itu masih setengah kaleng lagi isinya. Dan memang sampai tiba di rumah, abang Faiz memang tidak meminum MILO itu lagi. Alhamdulillah, anak ayah sudah bisa berbuat seperti itu. Bukan sampai si situ saja ceritanya.berikutnya ada lagi kejadian sebelum sampai di rumah.
Saat di jalan, ayah menawarkan untuk beli ayam paha di McD. Pikir ayah biar abang mau makan, soalnya abang agak susah kalo di suruh makan. Singkat cerita sampailah di McD alam sutera serpong. Pas waktu pesan, ngelihat menu, abang faiz juga minta es krim. Jadilah ayah pesan ayam paha, burger, paket nasi bt ayah, dan es krim cone 2. Waktu ambil pesanan, makanan ayah letakkan di bawah es krim cone yg satu dipegang abang dan satunya ayah pegang, sambil bilang,"ini buat kakak". Lalu ayah jalanin mobil keluar dr McD. Karena sambil nyetir ayah bingung bawa es krimnya. Karena takut tumpah, niatnya ayah kurangin tuh es krimnya biar ga tumpah. Waktu ayah dah makan separo, bang faiz bilang,"katanya buat kakak, kok dimakan ?". Ayah hanya bisa tersenyum dalam hati, dan sekali lagi tercenung dengan abang yang ternyata masih memikirkan kakak syifa. Ayah bilang,"ayah takut tumpah nih bang". Seiring perjalanan pula, ayah berubah pikiran, karena jalannya banyak tikungan, es krimnya ayah habisin aja deh biar ga ribet. Lalu ayah bilang ke abang,"bang, es krimnya ayah habisin aja ya, nanti kakak makan es krimnya abag aja separo. Abang mengangguk setuju. Lega rasanya ayah, karena abang sudah mau berbagi. Dan ternyata ketika sampai di rumah, memang es krim bang faiz sebagian diserahkan ke kakak.
Ini yang membuat ayah bangga, anak-anak ayah saling memperhatikan, saling menyayangi. Semua orangtua pasti senang kalau anak-anaknya seperti ini. Seperti kakak yang sering membawa pulang hadiah dari kumon jika dapat poin, yang dibawa pulang, hadiahnya berupa mainan cowok, yang berarti buat bang faiz. Dalam hati ayah tersenyum bahagia.
Terima kasih anak-anakku. Semoga ini bisa dipertahankan dan ditingkatkan, selain buat saudara kandung, juga buat saudara-saudara kita seiman lainnya, kita juga bisa saling menyayangi dan berbagi.

Sent from my Nokia phone

Jumat, Januari 15, 2010

Pesta untuk Kami

Perjalanan. Aku mengibaratkan itulah kami, aku dan istriku. Perjalanan yang telah mencapai angka 10 th, pd tgl 10 bulan 01 di tahun 2010.
Ada orang bilang, 10 adalah angka yang sempurna, karena tidak ada kesalahan. Atau mungkin nomor yang dalam kamus sepakbola adalah mewakili keindahan. Atau ada juga pendapat angka 10 mewakili asal muasal kecanggihan, karena ... hey ... program komputer diciptakan dari bilangan biner yaitu angka 1 dan 0. Atau ada juga yang bilang tentang pasangan yang seimbang, satu kurus dan satunya gemuk.
Buatku sepuluh, tetap berarti sepuluh. Dia adalah bilangan setelah satu, dua, tiga, ..., dan sembilan. Tahun demi tahun, dimana kami melewatinya bersama, baik dalam sedih, senang, susah, bahagia, sulit dan mudah. Tapi tidak dalam miskin. Why ? Here my friend, my argue.
Pernikahan kami dilandasi tidak hanya dengan rasa cinta semata, tapi juga dengan pengertian, bahwa niat pernikahan kami adalah sebagai suatu nilai ibadah, dari makhluk kepada PenciptaNya. Kami percaya, hanya dengan perkenaanNya, maka terjadilah kami dan keluarga.
Inilah harta berharga, yang membuatku yakin, bahwa kami tidak mengalami miskin. Tentu saja ukurannya bukan harta materi dunia, yang bersifat fana, sesaat. Harta yang hanya dimiliki di dunia.
Tetapi harta kami berupa suami dan istri yang selalu saling mengisi, percaya dan tentu saja menyayangi. Harta kami juga berupa putri dan putra (Alhamdulillah, terima kasih ya Allah, Engkau telah memberi kami keturunan yang lengkap), yang (semoga) menjadi anak yang saleh, cerdas, cantik dan bagus parasnya, serta sehat. Kelucuan dan keceriaan mereka, Syifa 9 tahun dan Faiz 4 tahun, telah memenuhi saku kami dengan harta yang tak ternilai. Pun juga adalah kenakalan, kerepotan dan keluhan mereka, menjadi aset tak berwujud, yang tak bisa kami temukan di lain tempat. Juga nantinya adik mereka, yang saat ini sedang berada di rahim ibunya selama 8 bulan.
Inilah kekayaan kami, kekayaan hati. Dan
jika akan ada pesta untuk kami, saya rasa modal utk pesta sudah lebih dari cukup. Pesta yang akan diisi oleh keceriaan dan perasaan haru, bahwa kami telah sampai di sini, di 10 perjalanan kami.

From Nokia device, Connecting Me 'n You.

Selasa, Juni 16, 2009

When duty calls

Ayah says,

Sabtu minggu kemarin ayah pergi ke semarang. Kebetulan di Semarang, ada acara, yaitu akan datang keluarga laki-laki yang akan meminang ammah Hestu menjadi istrinya. Ayah harus datang karena sepeninggal kakung kalian, ayah yang jadi penggantinya. Ini merupakan kewajiban. Dan seperti seharusnya, kewajiban mesti dilaksanakan. Meskipun sebetulnya, ayah tidak ingin jauh dari anak-anak MaNis, juga kondisi badan agak kurang enak, ayah merasa harus datang ke semarang. Itulah jika kita bicara tentang kewajiban, suatu hal yang harus dipenuhi.
Ayah harap, anak-anak MaNis juga nanti begitu, akan selalu berusaha memenuhi kewajiban, apapun itu. Kewajiban sebagai anak, manusia, kakak, adik, pelajar, bahkan nanti sebagai orangtua juga.
Lagipula, setiap ayah pergi atau jauh dari kalian, ayah tetap merasa tenang, sebab ayah tahu anak-anak ayah sudah bisa mengatur diri, menurut sama orangtua. Juga ada ibu bersama kalian. Jadi ayah nggak khawatir. Terima kasih ya untuk Ibu dan anak-anak MaNis.

Githa
Sent from P1i

Jumat, Maret 13, 2009

Main malam ketika Ayah pulang . . .

Ayah says,

Pukul 18.49 WIB, Ayah baru sampai di rumah, tidak seperti biasanya, kali ini ayah sendiri, karena Ibu l!llsudah sampai dulu di rumah. Dan seperti biasa sebelum ayah selesai memarkir motor, dari dalam rumah sudah kedengaran suara cempreng, kecil yang tinggi, yang selalu ayah rindukan kalo ayah nggak mendengar suara itu dalam setiap jam hari. "Ayaaahh ..." diteruskan dengan laporan singkat kejadian beberapa saat sebelum ayah datang, biasanya karena adik yang nggangguin kakak belajar atau sholat (seperti hari ini), atau cerita film di tv yg sedang di tonton, atau mengajak ayah pergi keluar malam ini. Nggak masalah, semuanya membuat ayah senang dan bersyukur, bahwa ayah diberi kesempatan untuk bersama kalian.
Lalu setelah itu, ayah menanggapi obrolan dewasa adik Faiz sebentar, baru kemudian ayah sholat dan bersih2, makan bersama baru deh kita main bersama. Kebetulan hari kamis malam, ibu ada pengajian, lengkap deh, kepemilikan anak-anak untuk ayah. Tapi belum sampai sejam bareng faiz, adik udah ngantuk pas nonton disney. Udah gitu, kakak Syifa minta ditemenin di kamar, biar bisa "dingin-dingin" karena pakai AC. Bener deh, belum sampe 1 jam jg di kamar, kita bertiga udah tidur semua. Kasihan Ibu dong, pulang2, nggak bisa main lagi.
Yah begitulah malam itu, kadang ayah yg nggak bisa tidur sampe malam, kadang ya seperti malam ini.
Ok. sampai cerita selanjutnya ya.


New Email addresses available on Yahoo!
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/